Jumat, 27 Agustus 2010
Jumat, 06 Agustus 2010
SLOGAN SAFETY RIDING
Buat all brothers mudah-mudahan bermanfaat
- "Safe Riding Save Your Life"
- "Dahulukan penyeberang dan pejalan kaki."
- - You're not alone on the street so mind of others too -
- "Sehebat-hebatnya kita kebut2an di jalan raya tidak akan pernah dapat piala,yang ada cuma kemungkinan dapat celaka...."
- "Jangan lupa berdoa sebelum melakukan suatu perjalanan"
- "Jangan mudah dipanas-panasi pengendara lain yang ingin kebut-kebutan"
- "Trotoar peruntukannya buat pejalan kaki Bosss!!"
- "Jaga Emosi dan Konsentrasi dalam berkendara dan tetap berfikiran positif"
- "Patuhi Rambu Lalu Lintas bukan karena takut Ditilang Petugas,tapi untuk keselamatan kita bersama di jalan raya !"
- "Selalulah rendah hati dan jangan sok di jalan raya"
- "Berangkatlah lebih awal bro...Perjalanan akan terasa lebih santai, nyaman dan aman.."
- - Sopan di jalan, selamat sampai di tujuan -
- "Hati-hati !!.........Kecelakaan terjadi diawali dengan pelanggaran rambu-rambu lalu lintas!"
- "Impian yang diraih seumur hidup akan lenyap oleh lengah berkendara satu detik saja"
- Taati peraturan lalu-lintas, hormati pejalan kaki dan berdoa sebelum berkendara semoga selamat
- Petunjuk posting
- "Pengendara bijak, selalu patuhi peraturan lalu lintas"
- "Hindari berkendara dengan kecepatan berlebihan, Ingat keluarga menanti di rumah"
- Gunakan helm yang layak pakai, spion serta lampu-lampu yang berfungsi baik
- "Mulailah hari ini dengan berkendara santun di jalan" -Fordi-
- konsentrasi dan fokus dalam berkendara sangat mutlak guna keamanan dan kenyamanan....
- ESQ Biker
- Keselamatan adalah segalanya...
- Ingat, patuhi selalu rambu-rambu lalu lintas
- Sabar di jalan adalah salah satu sifat pengendara teladan...
- Anda ngebut...??? Maut siap menyambut...
- biar aman berkendaraan...
- Jangan biarkan emosi menguasai diri Anda saat berkendara & berpikir sebelum bertindak
- safety first
- lebih baik pelan daripada jadi penghuni ambulan... :D
- Tertib
- Berdoalah sebelum anda berkendara...
- Jangan paksakan untuk berkendaraan jika hati dan pikiran kita sedang bimbang.
- pastikan pandangan didepan aman dan terlihat jelas saat mendahului kendaraan......
- slowly but sure
- Cara Menurunkan Emosi Saat Berkendara
- sayangi diri anda,keluarga dan orang lain dengan berkendaraan dengan tertib dan aman
- maut
- "Ngebut bukan berarti hebat, tertib baru hebat"
- "Jaga etika di jalan, gunakan klakson pada tempatnya"
- "Tertib di jalan, nyaman berkendara, aman sampai tujuan"
- "Helm tempatnya di kepala, bukan di tangan anda"
- " hargai nyawa anda dan nyawa orang lain dalam berkendara "
- Slogan safety riding
- Alon-alon asal kelakon
- slogan
- Biker Brotherhood
- Tertib dan Disiplin Berkendara Mulai Dari Diri Sendiri
- Waspada
- Mintalah maaf
- tepat waktu vs selamat
- Berhati-hatilah dalam berkendara, anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi
- adil dijalan . . .
- demi keselamatan
- Lebar Jalan 5 Meter Kecepatan 60 Km/Jam = 1 Detik Lengah Pasti Keluar Jalan
- Oleh-oleh terbaik untuk keluarga
- ngebut... bercanda dengan maut...
- Ingatt,, kecelakaan timbul bukan hanya karena kondisi jalan, tapi juga krn kelalaian ingat
- Jangan Lupa berdo'a sebelum melakukan perjalanan
- Jangan berkendara saat kondisi badan tidak sehat, ingat berbahaya !!
- Kena tilang bisa bayar denda, Kepala hilang bayar pakai apa?
- Ngebut tanpa Perhitungan FATAL akibatnya ,jangan pertaruhkan nyawa anda !!
- Berangkatlah lebih awal, daripada anda harus mengejar waktu !
- Helm Bukanlah Topi, Ikat Dengan Baik di Kepala Anda..!
- Boncenger juga MANUSIA , jadi wajib hukumnya pake helm juga !!
- Bantulah POLISI kita untuk jadi pengendara yang tertib di jalan!
- Semahal-mahalnya helm masih bisa dibeli, kepala pecah mau beli dimana?.....
- Slogan Safety Riding
- Trotoar adalah hak pejalan kaki. Hormatilah dengan tidak mengendarai motor di trotoar
- Bagaimanapun juga, jalan basah dan berpasir tetap berbahaya........
- Gunakan lampu sen untuk pindah lajur jalan
- Waspadalah Di Tikungan, Bahaya Selalu mengancam dibaliknya....!!!
- Sebelum menjalankan motor anda, pastikan helm terkunci dengan baik...
- Hormatilah Hak Pejalan Kaki di Zebra Cross..
- Motor Bukan Kuda Beban, Hindari Membawa Muatan Berlebihan
- Pemacu Waktu
- Maaceet ??? Trotoar bukan solusi, bersabarlah.............
- Matikan Mesin Saat Berhenti Dilampu Merah, Hemat Bbm, Polusi Berkurang...........
- "Dijalan Engkau Bukanlah Raja, Jadi Hormatilah Sesama Pemakai Jalan"
- Kaca spion dibikin 2 biar enak ngliat ke blakang. Jadi jangan dicopot salah satu!
- Pastikan situasi dan kondisi memungkinkan untuk mendahului bus......
- Sok dan arogan di jalan raya mencerminkan orang yang tidak berpendidikan
- Nyalakan lampu
- Hati-hati belok tanpa isyarat lampu/tangan.......Berbahaya!!
- Donor mata...
- Kendalikan emosi disa'at berkendara,anda akan selamat sampai tujuan
- Mari gunakan klakson secara proporsional ;)
- Dikala Hujan......hati-hati menggunakan jas ponco.....berbahaya!
- Mau Ngebut atau Pelan yang penting Utamakan Keselamatan diri sendiri dan orang lain !
- Monggo.....
- Musuh utama perjalanan jauh adalah NGANTUK!!......Jangan tunda untuk Istirahat.
- "THINK SAFE,RIDE SAFE AND YOUR JOURNEY WILL BE SAFE"
- Hidup Di Jalanan
- The Mighty Tiger
- No Room For Errors!
- Together
- menjaga nama baik Club
- Jangan sekali-kali melawan arus lalu lintas...!! fatal akibatnya..........
- berkendara yang sehat
- Sabar & Disiplin
- Jangan Lupa Bawa Surat-surat Motor (SIM DAN STNK)
- Lampu kuning menyala jangan Tancap gas, .........kurangi kecepatan dan berhenti dibel
- Ngebut......pake perhitungan bro.......ingat ini dunia nyata! hidup hanya sekali saja
- "Memakai Helm Membuat Anda Tampil Lebih Gagah, Mari Gunakan Helm"
- Orang pintar pake helm...
- Stay Calm dan Patient!
- Saling menghormati
- Awas Maut
- Cintai Keluarga. Cintai Diri Sendiri. Cintai Kendaraan Kita. Tertiblah Berkendara.
- Orang Pintar Taat Aturan
- kecerobohan merupakan awal dari kecelakaan
- Matikan rokok dan HP anda saat mengisi bensin
- Hentikan polusi suara dari knalpot anda sekarang
- Apapun Motornya Gunakan Helm Standard
- Overload
- Hilangkan ketegangan tiap berangkat kerja
- dewasa itu pilihan
- Ngebut Benyut
- Mati di tangan Tuhan, tapi safety manusia yang menentukan
- ingat..kecepatan bukan segalanya..keselamatan lebih utama
- jaga jarak aman, hindari tabrak belakang....
- Jadikan jalan raya aman dan nyaman dengan mematuhi rambu lau lintas !!
- Saya berhenti di belakang garis putih. Anda??
- Waspadai Tikungan... Walau Ban Anda Bagus...
- Disiplin dan santun berlalu lintas cerminan kemuliaan hati disertai ketinggian iman
- Siapkan dan cek Motor Anda...Sebelum Berangkat.
- Saya mulai berhenti ketika lampu kuning menyala. Anda??
- Sudahkah Anda Berdo'a Sebelum Berangkat???
- Jauh-Dekat Pake Helm
- lebih baik mengalah meskipun benar
- Hsrt
- Hati-Hati
- Konsentrasi dalam berkendara adalah kunci keselamatan
- Saat berkendara pandangan fokus ke depan jangan tengok2x belakang
- Naik Motor Jangan Ngantuk, Ngantuk Jangan Naik Motor
- Motor gua gak pantes jalan di trotoar
- Maut Datang sangat lebih cepat dari yang kita duga
- Tidak usah naik motor kalo tidak mau pake helm
- Safety Rider Always Riding Safely
- tersenyum
- pastikan memberi lampu sign terlebih dahulu sebelum berbelok
- Pastikan Anda Terjaga dari tidur, dalam Berkendara
- Defensive Driving Rule #1: Pay Attention!
- Bagaikan kekasih sejati yang sedang dilanda birahi... Maut selalu setia disisi kita,
- Fungsikan Kaca Spion Sekarang Juga!! Kaca Spion Bukan Hiasan
- Good Handling
Rabu, 04 Agustus 2010
Sabtu, 24 Juli 2010
Kamis, 24 Juni 2010
Pedoman Jarak Tempuh Touring
Dibawah adalah jarak tempuh touring yang diakui oleh IMTB untuk perhitungan Calon Anggota dalam memperoleh komulatif jarak sebagai prasyarat menjadi anggota tetap IMTB..
Jauh lebih penting untuk mengemukakan Brotherhood dibanding mengejar plat IMTB melalui jarak lalu menjadi kurang aktif dikemudian hari.
Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Komulatif jarak dianggap sah bila ;
3. Hindari membatalkan touring pada saat-saat akhir (pada saat keberangkatan) karena bisa merubah atau menghambat keberangkatan koltur, telpon kepada ketua rombongan diperlukan sehari sebelumnya. ... (bisa dikaji ulang, pembatalan touring pada hari touringnya komulatif jarak dipotong sesuai jarak tempuh touring).
4. Prasyarat anggota tetap IMTB adalah 1000 km (bisa dikaji untuk ditambah tahun depan...mohon masukan)
Tujuan Lewat km km diakui (PP)
Samarinda Bukit Suharto 114 228
Handil 147 294
Tenggarong 155 310
Muara badak 174 348
Bontang 224 448
Sangata 261 522
Martapura Kandangan 479 858
Batulicin 561 1122
Banjar baru Kandangan 486 962
Batulicin 568 1136
Banjarmasin Kandangan 541 1082
Batulicin 756 1512
Palangkaraya Kandangan 746 1492
Batulicin 961 1922
Grogot 146 292
Kotabaru Grogot 386 772
Kota2 lain termasuk Jawa bali akan menyusul, pada edit entry berikutnya
Selamat merencanakan keikutsertaan Bro sekalian dalam touring mendatang.
Bravo IMTB
Divisi touring
Jauh lebih penting untuk mengemukakan Brotherhood dibanding mengejar plat IMTB melalui jarak lalu menjadi kurang aktif dikemudian hari.
Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Komulatif jarak dianggap sah bila ;
- Touring dalam rangka keperluan club, baik ada acara diclub tujuan maupun bersifat kunjungan wisata yang diakui oleh Ketum IMTB.
- Melaporkan sehari sebelumnya minimum sms kepada ketua divisi Touring, 08115403656, laporan yang datang sesudahnya ada kemungkinan tidak ter update.
- Men-cc-kan sms "permisi" kepada person in charge di club tujuan kepada divisi Touring, bukti foto sebaiknya diikutkan atau ditunjukkan selesai touring.
- Selambat lambatnya sehari sesudah touring, melapor selesainya touring kepada Divisi Touring (bila Divisi Touring tidak ada yang ikut dalam Touring)
3. Hindari membatalkan touring pada saat-saat akhir (pada saat keberangkatan) karena bisa merubah atau menghambat keberangkatan koltur, telpon kepada ketua rombongan diperlukan sehari sebelumnya. ... (bisa dikaji ulang, pembatalan touring pada hari touringnya komulatif jarak dipotong sesuai jarak tempuh touring).
4. Prasyarat anggota tetap IMTB adalah 1000 km (bisa dikaji untuk ditambah tahun depan...mohon masukan)
Tujuan Lewat km km diakui (PP)
Samarinda Bukit Suharto 114 228
Handil 147 294
Tenggarong 155 310
Muara badak 174 348
Bontang 224 448
Sangata 261 522
Martapura Kandangan 479 858
Batulicin 561 1122
Banjar baru Kandangan 486 962
Batulicin 568 1136
Banjarmasin Kandangan 541 1082
Batulicin 756 1512
Palangkaraya Kandangan 746 1492
Batulicin 961 1922
Grogot 146 292
Kotabaru Grogot 386 772
Kota2 lain termasuk Jawa bali akan menyusul, pada edit entry berikutnya
Selamat merencanakan keikutsertaan Bro sekalian dalam touring mendatang.
Bravo IMTB
Divisi touring
Rabu, 16 Juni 2010
Bijaksana dengan Oli Tigy kita
Beberapa tahun lalu, di saat kualitas oli belum sebaik sekarang, penggantian oli untuk pemakaian sejauh 2.500-5.000 kilometer itu masih bisa diterima.
Namun, kini, di saat kualitas oli sudah jauh lebih baik, bahkan pada hampir semua merek oli itu juga ditambah dengan additive, maka penggantian oli untuk
pemakaian 2.500-5.000 kilometer menimbulkan gugatan. Yang pasti bengkel akan diuntungkan dengan semakin seringnya orang mengganti oli.
Persoalannya apakah memang benar oli itu harus diganti secepat itu?
Di Amerika Serikat sebagai acuan, oli bisa dipakai untuk pemakaian lebih dari 10.000 kilometer. Padahal, rata-rata kendaraan disana digunakan untuk
perjalanan jauh dengan kecepatan di atas 100 kilometer per jam. Pertanyaannya adalah mengapa di AS oli tahan untuk pemakaian
lebih dari 10.000 kilometer, sedangkan di Indonesia hanya tahan 2.500-5.000 kilometer. Padahal, jenis oli yang digunakan sama ?? Stres pada oli akibat faktor2 didalam maupun luar adalah jawabannya, penyebab stress pada oli dijelaskan lebih lanjut diparagraph selanjutnya.
Salah satu hal terpenting yang harus dijaga adalah kuantitas oli, jangan sampai volume oli dalam mesin kurang. Harus dijaga agar permukaan oli berada di tengah-tengah batas
maksimum dan minimum. Bagi motor yang sudah berumur, atau sudah tidak baru lagi, pemeriksaan tinggi permukaan oli di dalam
mesin harus dilakukan lebih sering. Sebab, mungkin saja terjadi kecocoran sehingga jumlahnya berkurang. Jika volume oli di dalam mesin
jumlahnya cukup, maka kondisi mesin tetap terjaga bahkan sampai dipakai 10.000 kilometer.
Dan, dalam membeli oli harus hati-hati karena saat ini banyak oli palsu yang beredar di pasar
Bila dibandingkan mesin mobil vs mesin sepeda motor, kendati sama-sama 4-langkah (stroke), waktu pergantian pada sepeda motor lebih cepat dibandingkan mesin mobil.
Untuk oli mineral, buat mobil pergantian dianjurkan setiap 5.000 km. Sedangkan sepeda motor maximum 2.500 km atau setengah dari jangka penggantian mesin mobil.
Kadang pemilik mengganti pada 1500 km, bahkan kalau ada pemilik yang extreem oli diganti tiap 1000 km.
Kendati tugasnya sama, melumasi, mendinginkan dan menjaga mesin dari karat dan kerusakan, pada sepeda motor, kerja oli lebih berat.
Oli tidak hanya melumasi seperti kruk as (crankcase), poros kem (camshaft) dan katup di kepala silinder, piston serta dinding silinder,
juga melumasi transmisi dan kopling. Tepatnya oli harus bekerja lebih keras!
Pada mobil, oli mesin hanya digunakan untuk melumasi komponen mesin, seperti kruk as, poros kem, katup, piston dan dinding silinder. Transmisi terpisah dari mesin.
Faktor lain yang menyebabkan kerja oli pada mesin sepeda motor lebih keras adalah karakteristik atau kondisi kerjanya.
Mesin sepeda motor bekerja pada putaran lebih tinggi. Baik saat stasioner maupun ketika dikebut.
Kalau mesin mobil 1.300 cc, putaran stasionernya 900 rpm, motor 110 cc, 1.200 rpm. Tenaga maksismal mobil diperoleh pada kebanyakan 6.000 rpm, motor mencapai 7.000.
Sistem pendingin mesin juga ikut mempengaruhi umur pakai oli. Pada mesin mobil, pendingin adalah cairan atau coolant yang cepat membuang panas.
Di samping itu, juga dilengkapi radiator dan kipas. Pada sepeda motor, kebanyakan mengandalkan sirip-sirip atau udara di sekitarnya.
Kalau pun ada tambahan, ya... kipas seperti yang banyak digunakan pada skutik sekarang ini.
Hanya mesin skutik atau motor tertentu yang dilengkapi dengan pendingin cairan. Sayangnya mesin Tigy orisinal kita tidak dilengkapi dengan oil cooler.
Sering berakselerasi mendadak atau engine break tajam juga mempengaruhi tingkat stres oli, di AS, jalan kebanyakan adalah Highway, dimana memungkinkan kita untuk mengemudi lebih halus, di Indonesia, stop and go menjadi kebiasaan, apalagi ada "jiwa muda" dalam pengemudi Tigy yang suka tarikan tajam, kesimpulannya adalah cara mengemudi kita juga akan menentukan stress tidaknya oli dalan tigy kita.
Rekomendasi
(tanpa ada ikatan hukum dibelakangnya)
1. Oli yang umum dipakai ada tiga jenis dilihat dari bahan dasarnya.
- Mineral
- Semi Sintetik
- Sintetik
Penggunaan oli sintetik jauh lebih lama dibanding mineral, dengan harga yang jauh lebih tinggi.
2. Umur oli didalam mesin maximum 3 bulan, meskipun cuma dipakai 10 km saja, silahkan ganti kalau sudah 3 bulan
3. Jarak tempuh oli motor adalah separuh dari jarak tempuh oli mobil dengan spesifikasi yang sama.
4. MesinTiger termasuk dalam high performance engine dengan cara kerja rpm tinggi untuk mendapatkan HP maksimum, bila memasukkan faktor suhu,
cara kerja (termasuk putaran), dan countur kalimantan yang berbukit bukit, maka MAXIMUM jarak tempuh yang dianjurkan adalah :
- Mineral : 1000 km
- Semi Sintetik : 2000 km ...masih harus dipertimbangkan, karena tidak cukup referensi.
- Sintetik : 3000 km
5. Penggantian ini dapat digunakan bila kita akan touring dan tujuannya adalah kota kecil tanpa bengkel yang mencukupi, maka bisa dilihat
jarak tempuh bolak balik-ya dibanding dengan oli yang akan kita pergunakan.
6. Apabila kita akan menganti oli dari merk atau jenis satu menjadi yang lain, disarankan menggunakan
engine flush, dengan mencampur sebelum di-tap, dan mesin dihidupkan dengan lump-sump (900 rpm)
selama sekurang-kurangnya 8 menit, baru di drain (tap).
7. Spesifikasi yang dianjurkan untuk Mesin Tiger adalah SAE 40, bila ingin menggunakan multi Grade SAE 20w50.
Dengan berkembangnya tehnologi pelumas maka bisa digunakan oli multigrade yang lebih encer untuk
performa yang lebih tinggi, dan suhu mesin yang lebih rendah contoh SAE 10w40 akan lebih irit bahan bakar
dan menambah akselerasi TETAPI additive didalamnya mudah terurai, sehingga jarak tempuh harus dikurangi
(bisa didengar dari suara mesin yang berubah), tercatat 15w40 adalah yang dikenal paling cocok karena
additivenya tidak terlampau banyak tetapi tingkat ke-encerannya mampu melindungi mesin dibanding
SAE yang lain.
8. Ciri paling gampang melihat oli sudah harus diganti
- Warna hitam (tanda terbakar)
- Bila ditaruh diujung tangan akan terasa seperti ada gram halus.
- Coklat susu (bila bercampur air)
9. Jauh lebih penting melihat kuantitas oli di mesin dibanding jarak tempuhnya, dibuthkan pengecekan bila mencurigakan,
bila sudah mulai berkurang seiring perjalanan berarti ada yang mulai tidak beres dengan mesin kita, kemungkinan part yang aus :
- Naik ke ruang bakar (Ring seker, atau liner sudah mulai aus) tandanya asap putih.
- Seal Klep
- Beberapa packing mesin mulai lumer.
- Seal As gear depan
- Seal Tuas persneling
- Rembes dari bagian bawah block (bore).
10. Kualitas dan kuantitas oli membuat efek domino terhadap stress oli itu sendiri, pahami lingkaran ini, oli bagus, gesekan metal berkurang, mesin dingin, mesin efisien, oli tidak mudah terbakar (dibawah 150 deg C), umur oli panjang. Oli jelek, gesekan metal bertambah, mesin panas, mesin tidak efisien, oil mudah rusak. Jadi semakin bagus oli dan mesin kita, makin panjang oli bisa kita pakai.
Happy Touring dengan Oli pelumas yang tepat, tanpa khawatir.
dari berbagai sumber
Hendra
Divisi Touring
Namun, kini, di saat kualitas oli sudah jauh lebih baik, bahkan pada hampir semua merek oli itu juga ditambah dengan additive, maka penggantian oli untuk
pemakaian 2.500-5.000 kilometer menimbulkan gugatan. Yang pasti bengkel akan diuntungkan dengan semakin seringnya orang mengganti oli.
Persoalannya apakah memang benar oli itu harus diganti secepat itu?
Di Amerika Serikat sebagai acuan, oli bisa dipakai untuk pemakaian lebih dari 10.000 kilometer. Padahal, rata-rata kendaraan disana digunakan untuk
perjalanan jauh dengan kecepatan di atas 100 kilometer per jam. Pertanyaannya adalah mengapa di AS oli tahan untuk pemakaian
lebih dari 10.000 kilometer, sedangkan di Indonesia hanya tahan 2.500-5.000 kilometer. Padahal, jenis oli yang digunakan sama ?? Stres pada oli akibat faktor2 didalam maupun luar adalah jawabannya, penyebab stress pada oli dijelaskan lebih lanjut diparagraph selanjutnya.
Salah satu hal terpenting yang harus dijaga adalah kuantitas oli, jangan sampai volume oli dalam mesin kurang. Harus dijaga agar permukaan oli berada di tengah-tengah batas
maksimum dan minimum. Bagi motor yang sudah berumur, atau sudah tidak baru lagi, pemeriksaan tinggi permukaan oli di dalam
mesin harus dilakukan lebih sering. Sebab, mungkin saja terjadi kecocoran sehingga jumlahnya berkurang. Jika volume oli di dalam mesin
jumlahnya cukup, maka kondisi mesin tetap terjaga bahkan sampai dipakai 10.000 kilometer.
Dan, dalam membeli oli harus hati-hati karena saat ini banyak oli palsu yang beredar di pasar
Bila dibandingkan mesin mobil vs mesin sepeda motor, kendati sama-sama 4-langkah (stroke), waktu pergantian pada sepeda motor lebih cepat dibandingkan mesin mobil.
Untuk oli mineral, buat mobil pergantian dianjurkan setiap 5.000 km. Sedangkan sepeda motor maximum 2.500 km atau setengah dari jangka penggantian mesin mobil.
Kadang pemilik mengganti pada 1500 km, bahkan kalau ada pemilik yang extreem oli diganti tiap 1000 km.
Kendati tugasnya sama, melumasi, mendinginkan dan menjaga mesin dari karat dan kerusakan, pada sepeda motor, kerja oli lebih berat.
Oli tidak hanya melumasi seperti kruk as (crankcase), poros kem (camshaft) dan katup di kepala silinder, piston serta dinding silinder,
juga melumasi transmisi dan kopling. Tepatnya oli harus bekerja lebih keras!
Pada mobil, oli mesin hanya digunakan untuk melumasi komponen mesin, seperti kruk as, poros kem, katup, piston dan dinding silinder. Transmisi terpisah dari mesin.
Faktor lain yang menyebabkan kerja oli pada mesin sepeda motor lebih keras adalah karakteristik atau kondisi kerjanya.
Mesin sepeda motor bekerja pada putaran lebih tinggi. Baik saat stasioner maupun ketika dikebut.
Kalau mesin mobil 1.300 cc, putaran stasionernya 900 rpm, motor 110 cc, 1.200 rpm. Tenaga maksismal mobil diperoleh pada kebanyakan 6.000 rpm, motor mencapai 7.000.
Sistem pendingin mesin juga ikut mempengaruhi umur pakai oli. Pada mesin mobil, pendingin adalah cairan atau coolant yang cepat membuang panas.
Di samping itu, juga dilengkapi radiator dan kipas. Pada sepeda motor, kebanyakan mengandalkan sirip-sirip atau udara di sekitarnya.
Kalau pun ada tambahan, ya... kipas seperti yang banyak digunakan pada skutik sekarang ini.
Hanya mesin skutik atau motor tertentu yang dilengkapi dengan pendingin cairan. Sayangnya mesin Tigy orisinal kita tidak dilengkapi dengan oil cooler.
Sering berakselerasi mendadak atau engine break tajam juga mempengaruhi tingkat stres oli, di AS, jalan kebanyakan adalah Highway, dimana memungkinkan kita untuk mengemudi lebih halus, di Indonesia, stop and go menjadi kebiasaan, apalagi ada "jiwa muda" dalam pengemudi Tigy yang suka tarikan tajam, kesimpulannya adalah cara mengemudi kita juga akan menentukan stress tidaknya oli dalan tigy kita.
Rekomendasi
(tanpa ada ikatan hukum dibelakangnya)
1. Oli yang umum dipakai ada tiga jenis dilihat dari bahan dasarnya.
- Mineral
- Semi Sintetik
- Sintetik
Penggunaan oli sintetik jauh lebih lama dibanding mineral, dengan harga yang jauh lebih tinggi.
2. Umur oli didalam mesin maximum 3 bulan, meskipun cuma dipakai 10 km saja, silahkan ganti kalau sudah 3 bulan
3. Jarak tempuh oli motor adalah separuh dari jarak tempuh oli mobil dengan spesifikasi yang sama.
4. MesinTiger termasuk dalam high performance engine dengan cara kerja rpm tinggi untuk mendapatkan HP maksimum, bila memasukkan faktor suhu,
cara kerja (termasuk putaran), dan countur kalimantan yang berbukit bukit, maka MAXIMUM jarak tempuh yang dianjurkan adalah :
- Mineral : 1000 km
- Semi Sintetik : 2000 km ...masih harus dipertimbangkan, karena tidak cukup referensi.
- Sintetik : 3000 km
5. Penggantian ini dapat digunakan bila kita akan touring dan tujuannya adalah kota kecil tanpa bengkel yang mencukupi, maka bisa dilihat
jarak tempuh bolak balik-ya dibanding dengan oli yang akan kita pergunakan.
6. Apabila kita akan menganti oli dari merk atau jenis satu menjadi yang lain, disarankan menggunakan
engine flush, dengan mencampur sebelum di-tap, dan mesin dihidupkan dengan lump-sump (900 rpm)
selama sekurang-kurangnya 8 menit, baru di drain (tap).
7. Spesifikasi yang dianjurkan untuk Mesin Tiger adalah SAE 40, bila ingin menggunakan multi Grade SAE 20w50.
Dengan berkembangnya tehnologi pelumas maka bisa digunakan oli multigrade yang lebih encer untuk
performa yang lebih tinggi, dan suhu mesin yang lebih rendah contoh SAE 10w40 akan lebih irit bahan bakar
dan menambah akselerasi TETAPI additive didalamnya mudah terurai, sehingga jarak tempuh harus dikurangi
(bisa didengar dari suara mesin yang berubah), tercatat 15w40 adalah yang dikenal paling cocok karena
additivenya tidak terlampau banyak tetapi tingkat ke-encerannya mampu melindungi mesin dibanding
SAE yang lain.
8. Ciri paling gampang melihat oli sudah harus diganti
- Warna hitam (tanda terbakar)
- Bila ditaruh diujung tangan akan terasa seperti ada gram halus.
- Coklat susu (bila bercampur air)
9. Jauh lebih penting melihat kuantitas oli di mesin dibanding jarak tempuhnya, dibuthkan pengecekan bila mencurigakan,
bila sudah mulai berkurang seiring perjalanan berarti ada yang mulai tidak beres dengan mesin kita, kemungkinan part yang aus :
- Naik ke ruang bakar (Ring seker, atau liner sudah mulai aus) tandanya asap putih.
- Seal Klep
- Beberapa packing mesin mulai lumer.
- Seal As gear depan
- Seal Tuas persneling
- Rembes dari bagian bawah block (bore).
10. Kualitas dan kuantitas oli membuat efek domino terhadap stress oli itu sendiri, pahami lingkaran ini, oli bagus, gesekan metal berkurang, mesin dingin, mesin efisien, oli tidak mudah terbakar (dibawah 150 deg C), umur oli panjang. Oli jelek, gesekan metal bertambah, mesin panas, mesin tidak efisien, oil mudah rusak. Jadi semakin bagus oli dan mesin kita, makin panjang oli bisa kita pakai.
Happy Touring dengan Oli pelumas yang tepat, tanpa khawatir.
dari berbagai sumber
Hendra
Divisi Touring
Ikut Touring Siapkan Apa?
Sudah pernah ikut touring atau mungkin ada rencana akan ikut touring dalam waktu dekat ini? Jangan asal ikut saja, terutama jika perjalanan yang akan ditempuh cukup jauh. Persiapan yang kurang bisa dapat menyebabkan ganngguan dalam perjalanan sehingga touring yang harusnya menyenangkan bisa berubah menjadi mimpi buruk yang tak pernah terbayangkan.
Yang pertama perlu mendapat perhatian adalah kelayakan dari motor yang akan digunakan selama touring, karenanya motor perlu melalui proses uji kelayakan atau scruteneering (scrut). Dalam scrut, motor akan diuji kelayakannya dari segi keamanan dan keselamatan selama perjalanan. Ukuran ban minimal 2.50 (depan) dan 2.75 (belakang, dengan minimal ketebalan kembang ban 3mm. Spion harus lengkap (kanan dan kiri) serta dapat berfungsi dengan baik. Tinggi sckok, baik depan maupun belakang harus standard. Seluruh lampu (head lamp, break lamp, sign lamp) harus berfunsgi dengan baik. Rem depan dan belakang dapat berfungsi dengan normal.
Klakson harus dapat berfungsi optimal (bunyinya tidak terlalu keras dan tidak terlalu lemah). Kelengkapan kunci-kunci dan peralatan teknis standard juga harus ada.
Selain mempersiapkan kelayakan kendaraan, kesiapan pengendara juga harus diperhatikan. Waktu keberangkatan (apakah siang hari atau malam hari) harus menjadi pertimbangan, karena tidak semua pengendara nyaman berkendara pada malam hari, terutama menyangkut kemampuan melihat dengan baik di malam hari. Kelayakan dari pengendara meliputi berbagai perlengkapan. Pengendara sebisanya memakai baju yang nyaman dan menyerap keringat. Untuk celana, pakailah celana dari bahan yang tebal dan mampu menahan angin. Baju kaos dan celana jeans adalah pilihan yang baik. Helm yang digunakan harus helm fullface atau minimal halfface untuk dapat menghindarkan pengaruh buruk terpaan angin di kepala sepanjang perjalanan. Gunakan sarung tangan yang lembut dan nyaman di tangan. Sarung tangan menghindarkan terpaan angin dan sengatan sinar matahari. Untuk sepatu, gunakan sepatu yang anti selip dan memiliki ketinggian minimal menutupi mata kaki serta kenakan kaos kaki agar kaki nyaman dan tidak lecet. Kenakan jaket yang anti angin dan anti air, dan jika memungkinkan mempunyai ventilasi sehingga tidak kepanasan pada siang hari. Bawa juga jas hujan untuk mengantisipasi hujan dalam perjalanan. Gunakan jas hujan dua potong (atas dan bawah). Jangan sekali-kali menggunakan jas hujan jubah/ponco.
Touring biasanya tidak selesai dalam satu hari, karenanya berbagai kebutuhan lain juga perlu dibawa, karenanya bawalah back-pack atau tas ransel. Back-pack dapat membebani punggung sehingga akan membuat pengendara kecapaian. Tas ransel dapat dibawa dipunggung, juga dapat di-strap di bagian tempat dudukan boncenger (jika tidak membawa penumpang). Usahakan hanya membawa apa yang memang dibutuhkan selama touring, pakaian pengganti, perlengkapan mandi seperti sabun, odol dan sikat gigi, air mineral (1 botol kecil cukup), uang secukupnya untuk bensin, makan di jalan, bayar parkir dan mungkin beli oleh-oleh di perjalanan. Jangan lupa isi pulsa handphone dan catat nomor handphone teman-teman serombongan touring maupun teman di tempat yang dituju.
Sesudah itu, pastikan juga semua peserta touring sudah memahami isyarat-isyarat (rambu fisik) dalam touring. Kalau sudah, maka siap diri untuk menikmati perjalanan yang mengasyikk
Assssyik………….
Touring Guidence
Setiap acara berkendara bersama diwajibkan adanya petugas sebagai berikut :
1. Road Captain
2. Safety Officer
3. Vorijder
4. Sweeper
5. Technical Officer
6. Medical Officer
Dimana tugas dan tanggung jawabnya akan diuraikan sebagai berikut :
1. ROAD CAPTAIN (RC)
a. Adalah orang yang bertanggung jawab terhadap kelancaran perjalanan Turing pulang-pergi.
b. Memimpin briefing dan doa selama kegiatan touring berlangsung.
c. Menentukan rute perjalanan yang akan dilalui berikut rute Pulang-Pergi.
d. Menentukan rest point dan pom bensin.
e. Mengambil keputusan pada saat terjadinya keadaan darurat dengan melakukan koordinasi dengan petugas-petugas touring yang lain.
f. Posisi RC bisa merangkap sebagai petugas yang lain atau hanya sebagai peserta saja tergantung kebutuhan saat turing berjalan.
2. SAFETY OFFICER (SO)
a. Bertugas untuk memastikan jalur yang akan dilalui oleh peserta berkendara berkelompok adalah jalur yang aman dan layak untuk dilalui.
b. Selalu bekerja sama dengan VO dalam hal mengatur kecepatan kelompok dengan pertimbangan keselamatan bersama.
c. Wajib memahami arah rute perjalanan dan kondisi ruas jalan yang akan dilalui sehingga bisa memprediksi kecepatan.
d. Posisi SO berada paling depan dari rombongan dan diperkenankan melepaskan diri jauh ke depan guna mengantisipasi keadaan
3. VORIJDER (VO)
a. Tugas utamanya adalah memimpin perjalanan rombongan dengan mengatur ritme kecepatan seluruh peserta selama perjalanan dengan dasar masukan dari SO, SW dan RC.
b. Memberikan tanda-tanda (Hand & Foot sign) guna keselamatan rombongan dan wajib disampaikan secara berantai oleh seluruh peserta di belakangnya.
c. Berinisiatif dalam mengambil jalan yang aman bagi seluruh peserta berkendara berkelompok dengan berbagai konsekwensi yang dapat dipertanggungjawabkan.
d. Mengenali rute yang akan dilalui, termasuk memahami tempat-tempat sebagai restpoint dan pom bensin terdekat.
4. SWEEPER (SW)
a. Sweeper terbagi menjadi 2 yaitu Sweeper Tengah (Mid Sweeper) dan Sweeper Belakang (End Sweeper).
b. Tugas utama Sweeper adalah memastikan seluruh peserta tetap pada posisinya masing-masing pada saat Touring berlangsung.
c. Sesuai dengan namanya, posisi dari sweeper tengah berada ditengah-tengah rombongan dan diperkenankan untuk maju sampai batas posisi VO untuk berkoordinasi jika ada peserta yang trouble.
d. Posisi Sweeper belakang adalah sebagai penutup rombongan, otomatis posisinya adalah paling belakang.
e. Sweeper belakang diperkenankan untuk maju sampai batas Sweeper Tengah untuk berkoordinasi menyampaikan pesan jika ada peserta yang trouble kemudian disampaikan oleh sweeper tengah kepada VO, atau langsung Sweeper Belakang sendiri yang berkoordinasi dengan VO.
f. Menyampaikan kondisi seluruh peserta berkendara berkelompok kepada VO dalam hal mengatur ritme kecepatan perjalanan.
g. Menemani peserta yang mengalami trouble sambil menunggu kedatangan TO atau MO untuk mengatasi masalah yang ada.
h. Mengatur posisi peserta dalam perjalanan guna memberikan jalan bagi kendaraan yang akan mendahului rombongan.
5. TECHNICAL OFFICER (TO)
a. Mengetahui teknik dasar perbaikan kendaraan guna mengantisipasi adanya trouble dari segi teknis pada kendaraan bermotor peserta Touring.
b. Mempersiapkan alat-alat / tool kit standard yang dibutuhkan pada saat trouble.
c. Mempersiapkan sparepart fast moving cadangan guna mengantisipasi adanya kerusakan kendaraan peserta dan mengakibatkan harus di gantinya sparepart tersebut.
d. Berkoordinasi dengan memberi masukan secara teknis kepada seluruh petugas guna mengatur ritme kecepatan rombongan jika ada peserta yang trouble secara teknis.
e. Memberikan solusi terbaik dalam hal menangani trouble jika tidak dapat ditangani sendiri maupun seluruh peserta touring dengan merujuk pada bengkel yang terdekat.
6. MEDICAL OFFICER (MO)
a. Memahami dasar-dasar Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dalam menangani insiden kecelakaan terhadap peserta berkendala kelompok.
b. Mempersiapkan obat-obatan standard guna mengantisipasi adanya musibah kecelakaan yang terjadi pada peserta touring.
c. Berinisiatif untuk mengambil tindakan medis lebih lajut bila terjadi resiko yang cukup fatal sehingga tidak dapat ditanggulangi sendiri dengan merujuk kepada Rumah Sakit atau klinik terdekat.
d. Berkoordinasi dengan seluruh petugas dalam hal kondisi medis peserta touring yang berkaitan dengan ritme kecepatan dalam berkonvoi.
POSISI PERJALANAN TURING
1. Pemberangkatan klotur (=kelompok touring) dimulai oleh SO diikuti oleh VO dan rombongan sementara SW berada pada sisi kanan atau barisan paling belakang barisan untuk melakukan monitoring bahwa rombongan telah lepas dan melaju dengan baik. Posisi TO dan MO berada di dalam barisan klotur.
2. Pergerakan touring tidak merubah posisi awal saat pemberangkatan dengan detil :
a. Peserta touring yang menyertakan boncengers (=istri/pacar/anak/jablay) berada dalam posisi terdepan barisan persis di belakang SO dan VO.
b. Peserta touring wanita (=jika ada) berada di dalam rombongan terdepan dibelakang peserta pada poin.a.
c. Peserta yang mewakili trouble (=mesin/aksesoris/ban,insiden dll) diharap langsung menepi dengan memberikan hand code pada peserta terdekat agar di koordinasikan dengan SW dan MO.
d. Peserta yang keluar (=poin.c) dari rombongan akan di cover oleh peserta dibelakangnya agar tidak memutus barisan.
3. Jika memiliki waktu break pada check point yang telah tersedia, atur barisan parkir seperti saat dalam rombongan agar tidak “merombak” kerapian saat perjalanan touring.
4. Kenali partner di depan dan di belakang bikers agar susunan tidak gampang terpecah.
5. Speed / kecepatan :
a. Perputaran kecepatan 40 – 60 km/jam dalam kota dengan kondisi 40 – 60 m di depan jalanan memiliki space yang leluasa untuk melakukan akselerasi pada kecepatan tersebut.
b. Naik-turunnya kecepatan akan diatur oleh VO berdasarkan opini SO yang telah melihat aman-tidaknya jalur dalam beberapa puluh meter ke depan.
c. Perputaran kecepatan diatas 60 km/jam harus melalui batas toleransi aman atas pertimbangan SO dan bukan atas inisiatif pribadi dalam melakukan akselerasi.
6. Sampai di tujuan :
a. Pergerakan dinamis saat memasuki area parkir di tempat tujuan.
b. Pengaturan kendaraan secara rapi sesuai lahan parkir yang tersedia.
HAL-HAL PENTING YANG HARUS DIPATUHI OLEH PETUGAS DAN PESERTA TOURING
• PERSYARATAN KENDARAAN dan PESERTA
Wajib tune up, sebelum melakukan perjalanan. Bagi kendaraan rekan-rekan yang mengalamai trouble karena kesalahan sepele (tidak tune up, lupa ganti oli, tidak mengecek standar kelistrikan, dll) di dalam kota, sampai lingkup perbatasan kota akan didiskualifikasi oleh Panitia. Bagi Peserta yang mengalami trouble di tengah perjalanan, tim Mekanik, SO dan SW akan menemani peserta hingga dapat meneruskan perjalanan. Jika tersedia mobil storing, kendaraan yang bermasalah akan naik ke mobil tersebut.
• PERLENGKAPAN KENDARAAN HARUS LENGKAP DAN BERFUNGSI DENGAN BAIK
Kaca spion harus ada dan dapat berfungsi, lampu-lampu standar kendaraan harus berfungsi dengan baik (head lamp, brake lamp, sign lamp, dan untuk yang memakai lampu rem/lampu asesoris tambahan yang dapat mengganggu konsentrasi peserta lainnya harap dilepas), rem depan dan belakang berfungsi dengan baik, ban layak pakai, minimal ketebalan kembang ban 3 mm.
• PESERTA WAJIB MEMAKAI PERLENGKAPAN TOURING STANDAR
Jaket, sarung tangan, helm full face (minimal half face, dilarang memakai cetok), rompi (jika ada), jas hujan (wajib bawa, dilarang keras model ponco), obat-obatan dan perlengkapan pribadi.
• STNK, KTP dan SIM wajib dibawa .
Bagi rekan-rekan yang tidak memiliki kelengkapan surat-surat tersebut, PANITIA tidak bertanggung jawab atas segala hal yang berhubungan dengan peserta, menyangkut kelengkapan surat-surat berkendara.
• SCREENING
Petugas (RC dan SO) akan melakukan screening terhadap kendaraan dan kelengkapan peserta. Bagi peserta yang dinilai tidak lengkap dan tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan, berhak didiskualifikasi oleh petugas. Semua anggota WAJIB datang 1 (satu) JAM sebelum keberangkatan.
• TEKNIS PERJALANAN
Dilarang keras membunyikan (memakai) sirine dan klakson secara berlebihan. Hal ini untuk menghindari provokasi dan pendapat miring dari masyarakat.
Peserta dilarang ikut campur mengatur, menanggapi permasalahan selama touring tanpa permintaan dari petugas. Seluruh keputusan dan teknis perjalanan akan dilaksanakan oleh petugas (Vorijder/Road Captain/Safety Officer/Sweeper).
• PARKIR
Mohon untuk parkir dengan rapi, tidak mengganggu pengguna jalan lainnya dan di tempat yang aman. SO dan SW wajib mengatur parkir dengan aman.
BEKAL TURING
Untuk setiap perjalanan touring, diharapkan agar teman-teman sekalian membawa sparepart cadangan masing2 yang terdiri dari:
1. ban dalam,
2. bohlam dpn,
3. busi, sikring,
4. kabel rem/kopling
5. dan tools standar motor
Cheking List kesiapan motor :
1. aki (level air aki pada aki basah – bila pakai)
2. gir set (haus/kendor)
3. stelan kopling
4. lampu-lampu (termasuk warna mika) dan sikring
5. lakher / bearing dan bosh (arm & roda)
6. kampas rem dan minyak rem pada master cakram
7. pengapian
8. stelan mesin & karbu
9. oli mesin
10. kondisi ban dan peleg.
11. Spakboard belakang.
12. Kaca spion
Pastikan semua ceking list diatas dalam keadaan siap pakai Touring!!
Untuk point 7, 8 dan 9 disarankan untuk Tune Up dulu!!
Cheking List kelengkapan pengendara:
1. Helm (bukan helm cetok)
2. Jaket + rompi tambahan
3. Sarung tangan
4. Jas Hujan (Bukan Ponco)
5. Kaus kaki dan sepatu
6. Refresment (permen, minum, krating daeng etc.)
7. Obat-obatan pribadi
8. Senter
9. Pakaian ganti
10. SIM & STNK yang masih berlaku
Pelarangan terhadap penggunaan :
1. Sirine serta klakson secara berlebihan
2. Lampu rotator dan lampu isyarat lainnya seperti yang diatur dalam Undang-undang Lalu lintas yang berlaku
3. Tindakan arogansi serta kekerasan terhadap pengguna jalan lain.
Mudah-mudahan bermanfaat bagi teman-teman semua
Tertanda
Ali mansyur
Koordinator IMTB Touring I
Bro,Hendra Soewarsono
Koordinator IMTB Touring II
Yang pertama perlu mendapat perhatian adalah kelayakan dari motor yang akan digunakan selama touring, karenanya motor perlu melalui proses uji kelayakan atau scruteneering (scrut). Dalam scrut, motor akan diuji kelayakannya dari segi keamanan dan keselamatan selama perjalanan. Ukuran ban minimal 2.50 (depan) dan 2.75 (belakang, dengan minimal ketebalan kembang ban 3mm. Spion harus lengkap (kanan dan kiri) serta dapat berfungsi dengan baik. Tinggi sckok, baik depan maupun belakang harus standard. Seluruh lampu (head lamp, break lamp, sign lamp) harus berfunsgi dengan baik. Rem depan dan belakang dapat berfungsi dengan normal.
Klakson harus dapat berfungsi optimal (bunyinya tidak terlalu keras dan tidak terlalu lemah). Kelengkapan kunci-kunci dan peralatan teknis standard juga harus ada.
Selain mempersiapkan kelayakan kendaraan, kesiapan pengendara juga harus diperhatikan. Waktu keberangkatan (apakah siang hari atau malam hari) harus menjadi pertimbangan, karena tidak semua pengendara nyaman berkendara pada malam hari, terutama menyangkut kemampuan melihat dengan baik di malam hari. Kelayakan dari pengendara meliputi berbagai perlengkapan. Pengendara sebisanya memakai baju yang nyaman dan menyerap keringat. Untuk celana, pakailah celana dari bahan yang tebal dan mampu menahan angin. Baju kaos dan celana jeans adalah pilihan yang baik. Helm yang digunakan harus helm fullface atau minimal halfface untuk dapat menghindarkan pengaruh buruk terpaan angin di kepala sepanjang perjalanan. Gunakan sarung tangan yang lembut dan nyaman di tangan. Sarung tangan menghindarkan terpaan angin dan sengatan sinar matahari. Untuk sepatu, gunakan sepatu yang anti selip dan memiliki ketinggian minimal menutupi mata kaki serta kenakan kaos kaki agar kaki nyaman dan tidak lecet. Kenakan jaket yang anti angin dan anti air, dan jika memungkinkan mempunyai ventilasi sehingga tidak kepanasan pada siang hari. Bawa juga jas hujan untuk mengantisipasi hujan dalam perjalanan. Gunakan jas hujan dua potong (atas dan bawah). Jangan sekali-kali menggunakan jas hujan jubah/ponco.
Touring biasanya tidak selesai dalam satu hari, karenanya berbagai kebutuhan lain juga perlu dibawa, karenanya bawalah back-pack atau tas ransel. Back-pack dapat membebani punggung sehingga akan membuat pengendara kecapaian. Tas ransel dapat dibawa dipunggung, juga dapat di-strap di bagian tempat dudukan boncenger (jika tidak membawa penumpang). Usahakan hanya membawa apa yang memang dibutuhkan selama touring, pakaian pengganti, perlengkapan mandi seperti sabun, odol dan sikat gigi, air mineral (1 botol kecil cukup), uang secukupnya untuk bensin, makan di jalan, bayar parkir dan mungkin beli oleh-oleh di perjalanan. Jangan lupa isi pulsa handphone dan catat nomor handphone teman-teman serombongan touring maupun teman di tempat yang dituju.
Sesudah itu, pastikan juga semua peserta touring sudah memahami isyarat-isyarat (rambu fisik) dalam touring. Kalau sudah, maka siap diri untuk menikmati perjalanan yang mengasyikk
Assssyik………….
Touring Guidence
Setiap acara berkendara bersama diwajibkan adanya petugas sebagai berikut :
1. Road Captain
2. Safety Officer
3. Vorijder
4. Sweeper
5. Technical Officer
6. Medical Officer
Dimana tugas dan tanggung jawabnya akan diuraikan sebagai berikut :
1. ROAD CAPTAIN (RC)
a. Adalah orang yang bertanggung jawab terhadap kelancaran perjalanan Turing pulang-pergi.
b. Memimpin briefing dan doa selama kegiatan touring berlangsung.
c. Menentukan rute perjalanan yang akan dilalui berikut rute Pulang-Pergi.
d. Menentukan rest point dan pom bensin.
e. Mengambil keputusan pada saat terjadinya keadaan darurat dengan melakukan koordinasi dengan petugas-petugas touring yang lain.
f. Posisi RC bisa merangkap sebagai petugas yang lain atau hanya sebagai peserta saja tergantung kebutuhan saat turing berjalan.
2. SAFETY OFFICER (SO)
a. Bertugas untuk memastikan jalur yang akan dilalui oleh peserta berkendara berkelompok adalah jalur yang aman dan layak untuk dilalui.
b. Selalu bekerja sama dengan VO dalam hal mengatur kecepatan kelompok dengan pertimbangan keselamatan bersama.
c. Wajib memahami arah rute perjalanan dan kondisi ruas jalan yang akan dilalui sehingga bisa memprediksi kecepatan.
d. Posisi SO berada paling depan dari rombongan dan diperkenankan melepaskan diri jauh ke depan guna mengantisipasi keadaan
3. VORIJDER (VO)
a. Tugas utamanya adalah memimpin perjalanan rombongan dengan mengatur ritme kecepatan seluruh peserta selama perjalanan dengan dasar masukan dari SO, SW dan RC.
b. Memberikan tanda-tanda (Hand & Foot sign) guna keselamatan rombongan dan wajib disampaikan secara berantai oleh seluruh peserta di belakangnya.
c. Berinisiatif dalam mengambil jalan yang aman bagi seluruh peserta berkendara berkelompok dengan berbagai konsekwensi yang dapat dipertanggungjawabkan.
d. Mengenali rute yang akan dilalui, termasuk memahami tempat-tempat sebagai restpoint dan pom bensin terdekat.
4. SWEEPER (SW)
a. Sweeper terbagi menjadi 2 yaitu Sweeper Tengah (Mid Sweeper) dan Sweeper Belakang (End Sweeper).
b. Tugas utama Sweeper adalah memastikan seluruh peserta tetap pada posisinya masing-masing pada saat Touring berlangsung.
c. Sesuai dengan namanya, posisi dari sweeper tengah berada ditengah-tengah rombongan dan diperkenankan untuk maju sampai batas posisi VO untuk berkoordinasi jika ada peserta yang trouble.
d. Posisi Sweeper belakang adalah sebagai penutup rombongan, otomatis posisinya adalah paling belakang.
e. Sweeper belakang diperkenankan untuk maju sampai batas Sweeper Tengah untuk berkoordinasi menyampaikan pesan jika ada peserta yang trouble kemudian disampaikan oleh sweeper tengah kepada VO, atau langsung Sweeper Belakang sendiri yang berkoordinasi dengan VO.
f. Menyampaikan kondisi seluruh peserta berkendara berkelompok kepada VO dalam hal mengatur ritme kecepatan perjalanan.
g. Menemani peserta yang mengalami trouble sambil menunggu kedatangan TO atau MO untuk mengatasi masalah yang ada.
h. Mengatur posisi peserta dalam perjalanan guna memberikan jalan bagi kendaraan yang akan mendahului rombongan.
5. TECHNICAL OFFICER (TO)
a. Mengetahui teknik dasar perbaikan kendaraan guna mengantisipasi adanya trouble dari segi teknis pada kendaraan bermotor peserta Touring.
b. Mempersiapkan alat-alat / tool kit standard yang dibutuhkan pada saat trouble.
c. Mempersiapkan sparepart fast moving cadangan guna mengantisipasi adanya kerusakan kendaraan peserta dan mengakibatkan harus di gantinya sparepart tersebut.
d. Berkoordinasi dengan memberi masukan secara teknis kepada seluruh petugas guna mengatur ritme kecepatan rombongan jika ada peserta yang trouble secara teknis.
e. Memberikan solusi terbaik dalam hal menangani trouble jika tidak dapat ditangani sendiri maupun seluruh peserta touring dengan merujuk pada bengkel yang terdekat.
6. MEDICAL OFFICER (MO)
a. Memahami dasar-dasar Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dalam menangani insiden kecelakaan terhadap peserta berkendala kelompok.
b. Mempersiapkan obat-obatan standard guna mengantisipasi adanya musibah kecelakaan yang terjadi pada peserta touring.
c. Berinisiatif untuk mengambil tindakan medis lebih lajut bila terjadi resiko yang cukup fatal sehingga tidak dapat ditanggulangi sendiri dengan merujuk kepada Rumah Sakit atau klinik terdekat.
d. Berkoordinasi dengan seluruh petugas dalam hal kondisi medis peserta touring yang berkaitan dengan ritme kecepatan dalam berkonvoi.
POSISI PERJALANAN TURING
1. Pemberangkatan klotur (=kelompok touring) dimulai oleh SO diikuti oleh VO dan rombongan sementara SW berada pada sisi kanan atau barisan paling belakang barisan untuk melakukan monitoring bahwa rombongan telah lepas dan melaju dengan baik. Posisi TO dan MO berada di dalam barisan klotur.
2. Pergerakan touring tidak merubah posisi awal saat pemberangkatan dengan detil :
a. Peserta touring yang menyertakan boncengers (=istri/pacar/anak/jablay) berada dalam posisi terdepan barisan persis di belakang SO dan VO.
b. Peserta touring wanita (=jika ada) berada di dalam rombongan terdepan dibelakang peserta pada poin.a.
c. Peserta yang mewakili trouble (=mesin/aksesoris/ban,insiden dll) diharap langsung menepi dengan memberikan hand code pada peserta terdekat agar di koordinasikan dengan SW dan MO.
d. Peserta yang keluar (=poin.c) dari rombongan akan di cover oleh peserta dibelakangnya agar tidak memutus barisan.
3. Jika memiliki waktu break pada check point yang telah tersedia, atur barisan parkir seperti saat dalam rombongan agar tidak “merombak” kerapian saat perjalanan touring.
4. Kenali partner di depan dan di belakang bikers agar susunan tidak gampang terpecah.
5. Speed / kecepatan :
a. Perputaran kecepatan 40 – 60 km/jam dalam kota dengan kondisi 40 – 60 m di depan jalanan memiliki space yang leluasa untuk melakukan akselerasi pada kecepatan tersebut.
b. Naik-turunnya kecepatan akan diatur oleh VO berdasarkan opini SO yang telah melihat aman-tidaknya jalur dalam beberapa puluh meter ke depan.
c. Perputaran kecepatan diatas 60 km/jam harus melalui batas toleransi aman atas pertimbangan SO dan bukan atas inisiatif pribadi dalam melakukan akselerasi.
6. Sampai di tujuan :
a. Pergerakan dinamis saat memasuki area parkir di tempat tujuan.
b. Pengaturan kendaraan secara rapi sesuai lahan parkir yang tersedia.
HAL-HAL PENTING YANG HARUS DIPATUHI OLEH PETUGAS DAN PESERTA TOURING
• PERSYARATAN KENDARAAN dan PESERTA
Wajib tune up, sebelum melakukan perjalanan. Bagi kendaraan rekan-rekan yang mengalamai trouble karena kesalahan sepele (tidak tune up, lupa ganti oli, tidak mengecek standar kelistrikan, dll) di dalam kota, sampai lingkup perbatasan kota akan didiskualifikasi oleh Panitia. Bagi Peserta yang mengalami trouble di tengah perjalanan, tim Mekanik, SO dan SW akan menemani peserta hingga dapat meneruskan perjalanan. Jika tersedia mobil storing, kendaraan yang bermasalah akan naik ke mobil tersebut.
• PERLENGKAPAN KENDARAAN HARUS LENGKAP DAN BERFUNGSI DENGAN BAIK
Kaca spion harus ada dan dapat berfungsi, lampu-lampu standar kendaraan harus berfungsi dengan baik (head lamp, brake lamp, sign lamp, dan untuk yang memakai lampu rem/lampu asesoris tambahan yang dapat mengganggu konsentrasi peserta lainnya harap dilepas), rem depan dan belakang berfungsi dengan baik, ban layak pakai, minimal ketebalan kembang ban 3 mm.
• PESERTA WAJIB MEMAKAI PERLENGKAPAN TOURING STANDAR
Jaket, sarung tangan, helm full face (minimal half face, dilarang memakai cetok), rompi (jika ada), jas hujan (wajib bawa, dilarang keras model ponco), obat-obatan dan perlengkapan pribadi.
• STNK, KTP dan SIM wajib dibawa .
Bagi rekan-rekan yang tidak memiliki kelengkapan surat-surat tersebut, PANITIA tidak bertanggung jawab atas segala hal yang berhubungan dengan peserta, menyangkut kelengkapan surat-surat berkendara.
• SCREENING
Petugas (RC dan SO) akan melakukan screening terhadap kendaraan dan kelengkapan peserta. Bagi peserta yang dinilai tidak lengkap dan tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan, berhak didiskualifikasi oleh petugas. Semua anggota WAJIB datang 1 (satu) JAM sebelum keberangkatan.
• TEKNIS PERJALANAN
Dilarang keras membunyikan (memakai) sirine dan klakson secara berlebihan. Hal ini untuk menghindari provokasi dan pendapat miring dari masyarakat.
Peserta dilarang ikut campur mengatur, menanggapi permasalahan selama touring tanpa permintaan dari petugas. Seluruh keputusan dan teknis perjalanan akan dilaksanakan oleh petugas (Vorijder/Road Captain/Safety Officer/Sweeper).
• PARKIR
Mohon untuk parkir dengan rapi, tidak mengganggu pengguna jalan lainnya dan di tempat yang aman. SO dan SW wajib mengatur parkir dengan aman.
BEKAL TURING
Untuk setiap perjalanan touring, diharapkan agar teman-teman sekalian membawa sparepart cadangan masing2 yang terdiri dari:
1. ban dalam,
2. bohlam dpn,
3. busi, sikring,
4. kabel rem/kopling
5. dan tools standar motor
Cheking List kesiapan motor :
1. aki (level air aki pada aki basah – bila pakai)
2. gir set (haus/kendor)
3. stelan kopling
4. lampu-lampu (termasuk warna mika) dan sikring
5. lakher / bearing dan bosh (arm & roda)
6. kampas rem dan minyak rem pada master cakram
7. pengapian
8. stelan mesin & karbu
9. oli mesin
10. kondisi ban dan peleg.
11. Spakboard belakang.
12. Kaca spion
Pastikan semua ceking list diatas dalam keadaan siap pakai Touring!!
Untuk point 7, 8 dan 9 disarankan untuk Tune Up dulu!!
Cheking List kelengkapan pengendara:
1. Helm (bukan helm cetok)
2. Jaket + rompi tambahan
3. Sarung tangan
4. Jas Hujan (Bukan Ponco)
5. Kaus kaki dan sepatu
6. Refresment (permen, minum, krating daeng etc.)
7. Obat-obatan pribadi
8. Senter
9. Pakaian ganti
10. SIM & STNK yang masih berlaku
Pelarangan terhadap penggunaan :
1. Sirine serta klakson secara berlebihan
2. Lampu rotator dan lampu isyarat lainnya seperti yang diatur dalam Undang-undang Lalu lintas yang berlaku
3. Tindakan arogansi serta kekerasan terhadap pengguna jalan lain.
Mudah-mudahan bermanfaat bagi teman-teman semua
Tertanda
Ali mansyur
Koordinator IMTB Touring I
Bro,Hendra Soewarsono
Koordinator IMTB Touring II
Langganan:
Postingan (Atom)